Menagantisipasi dampak Asap akibat kebakaran hutan Riau dan Kalimantan
Salah satu bencana yang rutin mengunjungi sebagian wilayah negara kita adalah kabut asap. Kabut asap sendiri menandakan bahwa tingkat polusi udara sudah tidak biasa.
Banyak hal yang bisa memicu kemunculan kabut asap. Di kota-kota
besar, sumber utama pembentuk kabut asap adalah asap kendaraan bermotor
dan industri. Sementara, bencana kabut asap yang menimpa sebagian
Sumatera dan Kalimantan umumnya disebabkan oleh pembakaran lahan.
Umumnya, kejadian ini muncul pada saat musim kemarau tiba. 3 hari belakangan asap sudah sampai ke Medan.
Setelah selesai Upacara Bendera Dr. H. Hasnan Syarief P, M.Pd selaku Koordinator pendidikan Perguruan Islam An-Nizam mengintruksikan agar membagikan masker gratis keseluruh siswa sebagai antisipasi dampak asap terhadap saluran pernapasan anak-anak.
Bapak Robin Ginting, M.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah dan juga guru IPA mengatakan Kabut asap merupakan jenis polusi udara
yang dihasilkan dari campuran beberapa gas dan partikel yang bereaksi
dengan sinar matahari. Gas-gas yang terlibat dalam proses ini adalah
karbon dioksida (CO2), karbon monoksida
(CO), nitrogen oksida (NO2), sulfur oksida (SO2), senyawa organik
volatil (VOC), dan ozon. Sementara itu, partikel-partikel yang terdapat
dalam kabut asap adalah asap itu sendiri, debu, pasir, dan serbuk sari.
Seberapa Bahaya Kabut Asap Untuk Kita?
Berikut adalah efek jangka pendek akibat tinggal di lingkungan dengan kualitas udara yang buruk, seperti kabut asap.- Susah bernapas dan kerusakan paru-paru
- Batuk dan iritasi tenggorokan
- Memperburuk gejala penyakit paru-paru
- Berdampak kepada fungsi jantung
- Berisiko terkena kanker paru-paru
- Dampak pada kulit
Tak hanya menimbukan gangguan pada organ
dalam, seperti saluran pernapasan dan jantung, polusi udara dan kabut
asap juga dapat merusak kulit. Kabut asap dapat merusak kulit dengan
cara menimbulkan iritasi dan peradangan pada jaringan kulit. Penelitian
menunjukkan bahwa kabut asap dapat meningkatkan risiko penuaan dini
kulit, jerawat, kanker kulit, dan memberatnya gejala eksim dan
psoriasis. Pungkas PKS Kesiswaan bapak Syaiful Akhyar, S.HI
Perlu dicatat bahwa efek buruk kabut asap berbeda-beda pada tiap
individu. Bayi, anak-anak, dan manula adalah kelompok paling rentan
terhadap efek kabut asap. Untuk itu, batasilah kegiatan di luar ruangan
ketika musim kabut asap datang. Jika pun harus beraktivitas di ruang
terbuka, usahakan kegiatan yang dilakukan tidak terlalu menguras tenaga.
Selain itu, pakailah masker untuk menutup mulut dan hidung Anda.(ARG)
Asap sangat berbahaya, tetap semangat ya, semoga hal seperti ini bia dicegah
BalasHapus